Rezekimu Sudah Diatur




REZEKI…


Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar.
Rezeki akan mendatangi, bahkan akan mengejar, hanya kepada orang yang pantas didatangi….

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rezeki.
Inilah hakikat ikhtiar…

Setiap dari kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri.

Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rezeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla.
Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya…
Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah Islam…

Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta, rezeki adalah seluruh rahmat Allah Ta’ala…

Adapun 8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA’ALA


1. Rezeki Yang Telah Dijamin.

ā€ŽŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ مِن ŲÆŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‘Ų©Ł فِي Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų±ŁŲ²Ł’Ł‚ŁŁ‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŁˆŁ’ŲÆŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ ŁƒŁŁ„ŁŒŁ‘ فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁ Ł…ŁŁ‘ŲØŁŁŠŁ†Ł

ā€œTidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.ā€
(Surah Hud : 6).

2.  Rezeki Karena Usaha.

ā€ŽŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ† Ł„ŁŽŁ‘ŁŠŁ’Ų³ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł’Ų„ŁŁ†Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ł…ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŲ¹ŁŽŁ‰

ā€œTidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.ā€
(Surah An-Najm : 39).

3. Rezeki Karena Bersyukur.

ā€ŽŁ„ŁŽŲ¦ŁŁ† Ų“ŁŽŁƒŁŽŲ±Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ£ŁŽŲ²ŁŁŠŲÆŁŽŁ†ŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ¦ŁŁ† ŁƒŁŽŁŁŽŲ±Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŁŠ Ł„ŁŽŲ“ŁŽŲÆŁŁŠŲÆŁŒ

ā€œSesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.ā€
(Surah Ibrahim : 7).

4. Rezeki Tak Terduga.

ā€ŽŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ† ŁŠŁŽŲŖŁŽŁ‘Ł‚Ł Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„ Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł…ŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŽŲ¬Ł‹Ų§( ) ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł‡Ł مِنْ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ­Ł’ŲŖŁŽŲ³ŁŲØŁ

ā€œBarangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.ā€
(Surah At-Thalaq : 2-3).

5. Rezeki Karena Istighfar.

ā€ŽŁŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ŲŖŁ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŲŗŁŽŁŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł‹Ų§ ( ) ŁŠŁŲ±Ł’Ų³ŁŁ„Ł Ų§Ł„Ų³ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ… Ł…ŁŁ‘ŲÆŁ’Ų±ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§

ā€œBeristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.ā€
(Surah Nuh : 10-11).

6. Rezeki Karena Menikah.

ā€ŽŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†ŁƒŁŲ­ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŁ‰Ł° Ł…ŁŁ†ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁŽŁ‘Ų§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ†ŁŽ مِنْ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ…ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŁ…Ł’ ؄ِن ŁŠŁŽŁƒŁŁˆŁ†ŁŁˆŲ§ ŁŁŁ‚ŁŽŲ±ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁŠŁŲŗŁ’Ł†ŁŁ‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł مِن ŁŁŽŲ¶Ł’Ł„ŁŁ‡Ł

ā€œDan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan ke- cukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.ā€
(Surah An-Nur : 32).

7. Rezeki Karena Anak.

ā€ŽŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁŁ„ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§ŲÆŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų®ŁŽŲ“Ł’ŁŠŁŽŲ©ŁŽ Ų„ŁŁ…Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł‚Ł Ł†ŁŽŁ‘Ų­Ł’Ł†Ł Ł†ŁŽŲ±Ł’Ų²ŁŁ‚ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’

ā€œDan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.ā€
(Surah Al-Israa’ : 31).

8. Rezeki Karena Sedekah

ā€ŽŁ…ŁŽŁ‘Ł† Ų°ŁŽŲ§ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠ ŁŠŁŁ‚Ł’Ų±ŁŲ¶Ł Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽ Ł‚ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł‹Ų§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†Ł‹Ų§ ŁŁŽŁŠŁŲ¶ŁŽŲ§Ų¹ŁŁŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¶Ł’Ų¹ŁŽŲ§ŁŁ‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŲ±ŁŽŲ©Ł‹

ā€œSiapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.ā€
(Surah Al-Baqarah : 245).


Zainal Abidin bin Syamsuddin Lc,

No comments:

Powered by Blogger.